Kementerian Kominfo diharapkan dapat mengembangkan SDM Talenta Digital Nasional. Persoalan SDM menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo dalam akselerasi transformasi digital nasional.
Penyiapan SDM talenta digital merupakan poin keempat arahan Presiden Joko Widodo terkait percepatan transformasi digital nasional. Hal ini yang menjadi perhatian saya dalam momentum pelantikan kali ini, bagaimana Kemkominfo menyiapkan pengembangan SDM talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Adapun mandat dan tugas Kemkominfo dalam mempercepat transformasi digital antara lain:
- Percepatan perluasan akses dan peningkatan pembangunan infrastruktur digital;
- Pembuatan peta jalan transformasi digital di sektor-sektor strategis secara khusus sektor kominfo;
- Percepatan integrasi pusat data nasional dalam satu data nasional;
- penyiapan sumber daya manusia atau talenta digital; serta
- percepatan penyiapan hal-hal yang terkait regulasi, skema pembiayaan dan pendanaan.
Menurutnya, selain mengembangkan SDM talenta digital untuk masyarakat luas, hal yang perlu dipersiapkan juga SDM di lingkungan Kemkominfo sendiri. “Oleh karenanya kita yang nantinya memandu kebijakan dan menjadi benchmark talenta digital juga perlu di-upgrade dan upskilling keahlian dan kompetensinya,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga berpesan kepada para pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kemkominfo yang baru dilantik, “Kesekjenan memiliki tugas untuk menyiapkan aparatur sipil negara memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menjalankan beragam kebijakan dan program berkaitan dengan transformasi digital dimaksud. Sementara, Badan Penelitian dan Pengembangan SDM memiliki peran menyiapkan atau talenta digital andal dalam memasuki era transformasi digital menyongsong era teknologi 4.0.”.
Sehubungan dengan talenta digital, Ditjen Aplikasi Informatika juga memiliki berbagai program dan kegiatan dalam mendukung penyiapan SDM dan talenta digital hingga tahun 2024 mendatang. Salah satunya literasi digital, sampai tahun 2024 Ditjen Aptika akan melakukan kegiatan literasi digital melalui GNLD Siberkreasi dengan menargetkan 50 juta masyarakat.
Proses literasi digital tersebut nantinya akan dibagi atas tiga jenis, yakni platform, framework, dan activation. Dalam menjalankan program literasi digital, GNLD Siberkreasi memiliki 108 mitra dari berbagai macam organisasi dan komunitas literasi digital.
Selain itu ada pula program 1000 Startup Digital yang akan membantu para entrepreneur dalam mengembangkan usahanya melalui platform digital. Ditjen Aptika juga mencoba menyentuh para pelaku UMKM serta petani dan nelayan agar bisa mengembangkan skill digitalnya untuk mengembangkan usahanya.
Program-program tersebut guna mendukung mewujudkan salah satu Visi Indonesia 2045, yakni Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia dan menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2040.
“Saat ini Indonesia sedang bergerak maju untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi-teknologi baru, seperti Big Data Analytics, Cybersecurity, Cloud Computing, Web Developer, Cyber Operations, Data Analyst, Digital Marketing, Graphic Designer, IT Perbankan, IT Project Management, dan Smart City dan lainnya,” papar Johnny.
Sumber : kominfo.go.id
Comments