Gotong royong muncul dalam kehidupan sehari-hari seiring dengan timbulnya semangat kebersamaan, tidak ada paksaan, atau muncul karena adanya kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi melalui rasa memiliki.Bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan, gotong royong menjadi sangat dominan, sebab pada setiap kegiatan dibutuhkan gotong royong baik antara masyarakat tempat tersebut maupun dengan masyarakat lain.
Hampir Setiap Minggu Pagi Warga Bendorejo RT 04 /RW 15 Tirto, Semanu, Semanu, Gunungkidul. Selalu mengadakan kegiatan Gugur Gunung / Kerja Bakti. Baik Pembersihan Rumput, pelebaran jalan,maupun yang lain. Kali ini Gugur Gunung dilakukan Untuk Membangun Gudang di Samping Makam Tirto. Pembangunan Gudang tersebut bertujuan untuk Menaruh Alat-alat iventaris milik Kelompok RT 04 Tirto.
Bapak Sutarman Selaku Ketua RT 04 menuturkan, Gugur Gunung Merupakan Kearifan Lokal yang harus dilestarikan. Pembangunan Gudang di Samping Makam Tirto ini selain untuk penyimpanan alat-alat, juga sebagai sarana untuk Melestarikan Kearifan Lokal karena pengerjaannya dilakuka secara Gugur Gunung/Kerja Bakti. Selain itu, Sumber Dananya juga hasil dari Swadaya Masyarakat RT 04 itu sendiri dan Beberapa Donatur yg berupa bahan Material.
Pak Sagiman Selaku Dukuh Bendorejo juga menambahkan, Kerukunan & Kebersamaan antar warga harus selalu dijaga,salah satunya dengan kegiatan Gugur Gunung seperti ini. Di era Sekarang-sekarang ini, kegiatan Gugur Gunung/Kerja Bakti sudah hampir punah terutama di wilayah perkotaan.
Kami Warga RT 04 Tirto, Bendorejo Berharap Kegiatan Gugur Gunung tetap lestari ditengah kemajuan jaman dan mederenisasi kehidupan. Gotong royong sebagai salah satu filter modernisasi sekaligus kearifan lokal. Akar budaya asli dari Indonesia ini harus dipelihara dan dikembangkan sebagai modal sosial untuk membangun bangsa."Dari situ, diharapkan mampu menjadi filter terhadap arus modernisasi dan globalisasi yang memuat sifat individualistis, apatis, hedonis, kurang peka terhadap masyarakat dan sekitar,"
Comments